Senin, 27 Januari 2025

Menjaga Komitment

 Komitmen adalah janji yang kita buat kepada diri sendiri untuk tetap konsisten, apa pun rintangannya. Salah satu cara sederhana untuk melatih komitmen adalah dengan menjalankan aktivitas yang sudah direncanakan, meskipun terkadang ada hambatan yang datang.

Kemarin, misalnya, hujan turun di siang  hari. Namun, aku tetap memutuskan untuk pergi ke kebun seperti yang sudah aku niatkan. Bagi sebagian orang, mungkin ini terdengar sederhana, tetapi bagiku, ini adalah latihan untuk tetap konsisten terhadap tujuan yang sudah ditetapkan.

Berkebun di tengah suasana sejuk setelah hujan ternyata memberi banyak pelajaran. Tanah yang lembap memudahkan proses menanam, aroma segar setelah hujan memberikan ketenangan, dan melihat tanaman-tanaman yang dirawat tumbuh subur menjadi kepuasan tersendiri. Aktivitas ini tidak hanya membuat liburan lebih bermakna, tetapi juga menjadi pengingat bahwa setiap usaha kecil yang kita lakukan akan membawa hasil di kemudian hari.

Komitmen tidak selalu tentang hal-hal besar. Terkadang, justru dimulai dari langkah kecil seperti menyisihkan waktu untuk merawat kebun, membaca buku, atau bahkan beristirahat dengan terencana. Dengan menjaga konsistensi dalam hal kecil, kita sedang membangun pondasi untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.  Seperti halnya tahun ini alhamdulillah sampai hari ke-28 ini aku tetap konsisten posting setiap hari untuk @30haribercerita  karena aku percaya , hal kecil yang dilakukan dengan tekun akan membentuk kebiasaan besar yang membawa manfaat berkelanjutan.  Dan Resolusiku tahun ini adalah produktif menulis kembali,  maka  menulis #30haribercerita adalah latihan untuk sepanjang tahun 2025 Terima kasih #30bhc2528 semoga kita bisa bersua lagi di tahun-tahun mendatang

https://www.instagram.com/p/DFWQxyLT64w/?igsh=MTF5cW14NjJndWw2OA==

Kamis, 23 Januari 2025

Kebahagiaan Seorang Ibu itu Sederhana

 

Ada momen dalam hidup seorang ibu yang begitu sederhana, tapi tak tergantikan rasanya. Hari ini, aku menerima kiriman  dari putriku. Bukan barang mewah atau sesuatu yang besar, melainkan sesuatu yang sangat aku butuhkan: ikat rambut, peniti, dan gunting kuku.

Bagi orang lain, mungkin ini hanya barang kecil. Tapi bagiku, ini lebih dari sekadar benda. Ini adalah bukti bahwa ia memperhatikan kebutuhanku, meskipun kami terpisah jarak. Sebagai ibu, aku sering sibuk hingga lupa di mana menaruh barang-barang kecil seperti ini tapi akan susah kalau ga ada di rumahku.  Ia tahu aku membutuhkannya, dan dengan penuh cinta, ia mengirimkannya dari jauh.  Dia tahu benda-benda ini sangat aku butuhkan dalam keseharianku dan sering kali aku cari hihihi.

Benda-benda  ini membuatku sadar, cinta anak kepada ibunya tidak selalu ditunjukkan dengan kata-kata besar atau gestur yang mewah. Bahkan dengan barang sederhana, ia bisa menunjukkan perhatian yang begitu tulus.  Ada perasaan hangat yang menjalar di hati, mengingatkan aku bahwa perhatian anak-anak adalah bentuk cinta yang paling murni. Ia tidak hanya melihatku sebagai seorang ibu yang kuat, tapi juga seseorang yang kadang butuh hal-hal kecil untuk mempermudah keseharian.

Hadiah ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan sering kali datang dari hal-hal sederhana. Bukan tentang nilai barangnya, tapi tentang kepedulian di baliknya. Aku merasa seperti ibu paling bahagia di dunia, hanya karena ikat rambut, peniti, dan gunting kuku dari anakku tercinta.

Terima kasih, No,  Hadiah kecilmu membuat hari-hariku menjadi lebih ceria dan berwarna.

Kepada para ibu di luar sana, ingatlah: kebahagiaan kita tidak selalu berasal dari hal-hal besar. Kadang, hadiah kecil penuh perhatian bisa membuat kita merasa dicintai lebih dari apa pun di dunia ini.
@30haribercerita #30haribercerita #30bhc2524 #senyumsemangatikhlas
#smileupyourworld

Rabu, 22 Januari 2025

Perpanjang Umur Barang dengan Reparasi: Solusi Bijak untuk Mengurangi Limbah

 


Kemarin saya memperbaiki sandal rumah yang alasnya lepas. Awalnya saya berpikir untuk membeli yang baru, apalagi sandal baru sekarang banyak yang murah. Tapi, saya sadar, memperbaiki barang yang masih bisa digunakan adalah pilihan yang jauh lebih bijak.

Repair  salah satu cara efektif untuk memperpanjang umur barang yang kita miliki. Selain menghemat uang, kita juga turut mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Bayangkan jika setiap kerusakan kecil langsung membuat kita membuang barang tersebut, berapa banyak sampah yang akan menumpuk? 

Dengan memperbaiki sandal saya, saya menyadari ada kepuasan tersendiri. Barang yang kita perbaiki dengan tangan kita sendiri menjadi lebih bernilai. Dan saya senang membuat tukang sol punya penghasilan 

Jadi, dalam prinsip 5R atau lebih Repair salah satu yang bisa jadi pertimbangan, so sebelum memutuskan membeli barang baru, coba pikirkan.  Apakah barang ini masih bisa diperbaiki? Banyak barang bisa disulap menjadi seperti baru dengan sedikit usaha.  Apakah saya benar-benar membutuhkannya? Barang murah kadang menggoda, tapi seringkali hanya menambah tumpukan barang yang jarang dipakai. 

Apa dampaknya pada lingkungan? Memperbaiki barang berarti kita berkontribusi dalam menjaga bumi kita tetap sehat. 

Sekarang jamannya YONO  You  only  need one sebuah prinsip hidup yang menekankan pada konsumsi minimalis dan hanya membeli barang atau jasa yang benar-benar dibutuhkan

Dengan memperpanjang umur barang melalui reparasi, kita tidak hanya menghemat uang, tapi juga menunjukkan kepedulian pada lingkungan. Ayo biasakan memperbaiki, bukan membuang!

@30haribercerita #30haribercerita #30bhc2523 #literasilingkungan

#senyumsemangatikhlas #smileupyourworld

https://www.instagram.com/p/DFJS0yjzBl2/?igsh=MXQ0bjA2dWx4MHg3cQ==

Senin, 20 Januari 2025

Belajar dari Pengalaman: Mengambil Teladan dari Jepang dalam Pengelolaan Sampah


Setiap pengalaman, baik dari diri sendiri maupun orang lain, selalu mengandung pelajaran berharga. Begitu pula dalam konteks bangsa, kita dapat belajar dari sejarah, bahkan dari pihak yang pernah menjadi bagian kelam dalam perjalanan kita. Salah satu contohnya adalah Jepang.

Sebagai negara yang pernah menjajah Indonesia, Jepang meninggalkan luka sejarah. Namun, di sisi lain, kita juga dapat mengambil teladan dari bagaimana mereka mengelola lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah. Jepang dikenal sebagai negara yang sangat disiplin dan teratur dalam memilah, mendaur ulang, dan mengelola limbahnya.

Sistem pengelolaan sampah Jepang melibatkan:
Pemilahan Sampah yang Ketat: Masyarakat Jepang terbiasa memilah sampah organik, anorganik, dan jenis sampah yang lain sejak dari rumah dan juga dimanapun berada, termasuk di tempat umum.  Tidak memilah tidak diangkut sangat ditegakkan disana.  

Pendidikan Lingkungan yang Konsisten: Kesadaran lingkungan ditanamkan sejak usia dini melalui pendidikan formal dan kampanye masyarakat sungguh luar biasa

Pelajaran ini  bisa menjadi inspirasi bagi kita. Walau latar sejarah antara Indonesia dan Jepang pernah dipenuhi konflik, hal tersebut tidak menghalangi kita untuk belajar dari nilai positif yang mereka miliki. Seperti kata pepatah, "Ambil yang baik, tinggalkan yang buruk."

Mari kita mulai menanamkan budaya memilah sampah di rumah, mendaur ulang, dan menjaga lingkungan. Dengan begitu, kita tidak hanya belajar dari Jepang, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Kita bisa memulai dari diri sendiri, rumah kita, dan komunitas di sekitar kita.
Apa langkah kecil yang ingin Anda mulai hari ini?
@30haribercerita #30haribercerita #30bhc2521 #literasilingkungan ##senyumsemangatikhlas #smileupyourworld


https://www.instagram.com/p/DFEMVVsTYdd/?igsh=MTVvY3JyamU1ZHV5aw==

Minggu, 19 Januari 2025

Buku: Jendela Ilmu dan Inspirasi Tanpa Batas

 


Hari Sabtu kemarin aku mampir ke salah satu perpustakaan di Garut @parmadenda_  dan aku amazing dengan tempat ini,  jika di Bandung aku sering keluar masuk TBM atau perpustakaan untuk sekedar nongkrong sambil kerja, tapi sejak 4 tahun ini berkegiatan di Garut baru kali ini masuk ke ruangan penuh buku.  Senang rasanya melihat anak-anak muda berkegiatan dan beraktivitas disana.  Apalagi aku pernah denger cerita founder nya saat kumpul komunitas di @circle.waves jadi lebih faham dengan keberadaannya. 


Aku percaya membaca adalah salah satu cara terbaik untuk membuka wawasan, memperkaya pengetahuan, dan menemukan ide-ide kreatif. Buku, sebagai "jendela ilmu," membawa kita menjelajahi dunia tanpa batas, baik itu sejarah, sains, budaya, atau bahkan kisah-kisah inspiratif.


Namun, lebih dari sekadar membaca, mengunjungi perpustakaan juga memberikan manfaat yang luar biasa. Perpustakaan menawarkan beragam koleksi buku, jurnal, dan media lainnya yang tidak selalu bisa kita dapatkan di tempat lain. 

Perpustakaan sering menjadi tempat berkumpulnya komunitas yang memiliki minat yang sama. Di sana, kita bisa bertemu dengan orang-orang yang berbagi visi dan belajar dari pengalaman mereka. Kadang-kadang, inspirasi datang dari tempat yang tak terduga. Dengan membaca buku dari berbagai genre atau berdiskusi di perpustakaan, kita bisa menemukan ide-ide baru yang segar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa alasan mengapa berkunjung ke perpustakaan adalah kebiasaan yang perlu kita bangun:

  1. Akses Pengetahuan yang Luas
    Perpustakaan menawarkan beragam koleksi buku, jurnal, dan media lainnya yang tidak selalu bisa kita dapatkan di tempat lain. Dengan membaca berbagai sumber, kita dapat memperdalam pemahaman dan memperkaya wawasan kita.

  2. Membangun Jejaring Positif
    Perpustakaan sering menjadi tempat berkumpulnya komunitas yang memiliki minat yang sama. Di sana, kita bisa bertemu dengan orang-orang yang berbagi visi dan belajar dari pengalaman mereka.

  3. Sumber Ide-Ide Kreatif
    Kadang-kadang, inspirasi datang dari tempat yang tak terduga. Dengan membaca buku dari berbagai genre atau berdiskusi di perpustakaan, kita bisa menemukan ide-ide baru yang segar untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Ruang Tenang untuk Berkonsentrasi
    Perpustakaan menyediakan lingkungan yang tenang dan kondusif untuk membaca, belajar, atau bahkan bekerja. Dalam suasana ini, kita bisa lebih fokus dan produktif.

Mari Bangun Kebiasaan Membaca!
Jadikan membaca dan berkunjung ke perpustakaan sebagai bagian dari rutinitas kita. Dengan membaca, kita tidak hanya membuka wawasan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan diri dan lingkungan. Ingatlah, buku adalah sumber segala ilmu yang akan selalu menyala menerangi perjalanan kita.

Apa buku terakhir yang kamu baca? Yuk, bagikan pengalaman membaca kamu dan ajak teman-teman untuk ikut menjelajahi dunia melalui perpustakaan!

https://www.instagram.com/reel/DFBikMjTXHG/?igsh=MTNxYWtyZHR4cThjaQ==


Sabtu, 18 Januari 2025

Menghadapi Keadaan Tak Diinginkan? Kendalikan Kebahagiaanmu!


https://www.instagram.com/p/DE_Whw1z1cz/?igsh=dG1pdzVzcDF5d2Fu

Dalam perjuangan untuk mencapai tujuan, kita pasti akan dihadapkan pada situasi yang tidak menyenangkan atau di luar ekspektasi. Saat semangat mulai surut, rasa kecewa melanda, atau hasil tak sesuai harapan, bagaimana sebaiknya kita bersikap?

1. Sadari Bahwa Ketidaksempurnaan Adalah Bagian dari Perjalanan
Perjalanan menuju sesuatu yang bernilai jarang mulus. Ketidaksempurnaan adalah guru terbaik. Daripada terjebak pada rasa kecewa, tanyakan pada diri sendiri: Apa yang bisa aku pelajari dari ini?

2. Percayalah pada Dirimu Sendiri
Ingatkan diri bahwa perjuangan ini adalah bagian dari pilihanmu. Percaya pada kemampuan diri adalah langkah pertama untuk tetap teguh. Ketika rasa ragu datang, berikan afirmasi positif kepada diri sendiri. Aku bisa melewati ini. Aku sudah sampai sejauh ini karena aku mampu.

3. Kendalikan Remote Kebahagiaanmu
Kebahagiaan bukan tanggung jawab orang lain. Itu adalah tanggung jawab kita sendiri. Jangan biarkan situasi buruk atau kata-kata negatif orang lain mengendalikan perasaanmu. Ibarat remote TV, kebahagiaan adalah tombol yang hanya bisa kita tekan.

4. Tetapkan Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan
Daripada meratapi apa yang di luar kendali, fokuslah pada langkah kecil yang bisa kamu lakukan sekarang. Setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat pada tujuan.

5. Rehat Sejenak untuk Mengisi Energi
Jika terasa berat, tidak apa-apa untuk berhenti sejenak. Gunakan waktu itu untuk merenung, beristirahat, atau melakukan hal yang menyenangkan. Saat energi terisi kembali, kamu akan lebih kuat menghadapi tantangan.

6. Jangan Takut Meminta Bantuan
Ketika merasa kesulitan, berbicaralah dengan orang-orang yang mendukungmu. Mereka bisa memberikan sudut pandang baru atau sekadar menjadi tempatmu berbagi.

7. Rayakan Setiap Progres, Kecil atau Besar
Setiap langkah maju, sekecil apa pun, patut dirayakan. Itu adalah bukti bahwa kamu tidak menyerah. 

Kebahagiaan bukan hanya tentang mencapai tujuan akhir, tetapi juga bagaimana kamu menikmati prosesnya, belajar dari tantangan, dan terus percaya pada dirimu sendiri. Kamu punya kendali penuh atas remote kebahagiaanmu.

Jadi, yuk bangkit lagi, melangkah dengan yakin, dan tetap tersenyum dalam perjalananmu!

Senin, 23 Desember 2024

David Attenborough VS Kang Raling

 


Sebagai bagian dari bumi ini, peranku sebagai Kordinator Fasilitator Kampung Ramah Lingkungan (Kang Raling) dalam menjaga lingkungan hidup sangat relevan dengan pesan utama dari film David Attenborough: A Life on Our Planet. Dalam film tersebut, Attenborough menunjukkan bagaimana aktivitas manusia yang  telah merusak ekosistem planet ini, namun juga bisa  memberikan harapan bahwa perubahan yang berarti dapat dilakukan jika kita semua bertindak sekarang.

Sebagai sseorang yang bergerak di bidang lingkungan dan penggerak program Kang Raling, Aku  memiliki posisi strategis untuk membantu mewujudkan visi lingkungan yang lebih berkelanjutan seperti:

1. Edukasi dan Kesadaran Publik

Seperti yang ditekankan dalam film, perubahan besar dimulai dari kesadaran kolektif. Dengan mendidik masyarakat melalui program Kang Raling untuk memilah sampah, mengelola limbah organik, dan mendaur ulang, Kami membantu menanamkan gaya hidup yang ramah lingkungan sejak dini.

2. Mendorong Keanekaragaman Hayati

Attenborough menyoroti pentingnya menjaga keanekaragaman hayati untuk kestabilan ekosistem. Upaya Kami  mengubah limbah organik menjadi kompos untuk mendukung kegiatan menanam adalah langkah nyata dalam memperkaya kembali tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang dapat memperbaiki keseimbangan ekosistem lokal.

3. Mengurangi Jejak Karbon

Dalam peranku,  praktik sederhana seperti mempromosikan penggunaan barang-barang ramah lingkungan, meminimalkan limbah, dan beralih ke energi bersih juga dapat mengurangi jejak karbon. Setiap langkah kecil ini, jika diadopsi secara kolektif, akan berdampak besar bagi masa depan planet ini.

4. Membangun Komunitas Berbasis Keberlanjutan

Film ini juga mengingatkan kita bahwa solusi terbaik berasal dari kerja sama. Melalui Kang Raling, kita  membantu menciptakan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat komunitas, yang tidak hanya mengurangi tekanan pada lingkungan tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengikuti jejak yang sama.

5.  Komitmen untuk Generasi Mendatang

Peranku dalam melestarikan lingkungan tidak hanya berdampak pada hari ini, tetapi juga menentukan apakah anak cucu kita akan mewarisi bumi yang nyaman dan layak huni. Dengan melanjutkan dan memperluas inisiatif seperti Kang Raling, kita ikut berkontribusi dalam mengubah narasi yang suram menjadi kisah harapan—bahwa masa depan Bumi bisa lebih baik jika kita memilih untuk bertindak sekarang.

Seperti kata Attenborough, "Kita memiliki segalanya untuk membangun dunia yang lebih berkelberkelanjutan, dan Kami Fasilitator Kang Raling   adalah salah satu pilar dari upaya besar ini.