TK Braga
SDN Merdeka
V/3 Bandung
SMPN 2
Bandung
SMAN 3
Bandung
Fakultas Ekonomi
UNPAR
FMIPA ITB
jurusan Fisika
|
sekolah sepanjang hayat dikandung badan |
Admin #1minggu1cerita meminta kami minggu ini untuk menulis bertema
aku dan sekolahku, hmmmmmm cukup
menantang karena pastinya penuh dengan kenangan yang berwarna warni.
ok lah mari kita kembali ke masa lalu yang
penuh dengan kenangan.
Tidak banyak yang aku ingat saat TK, yang pasti aku
bersekolah di TK Braga yang dirintis oleh almarhum Emakku bersama
teman-temannya, yang paling aku ingat saat itu adalah aku selalu dapat hadiah
di setiap acara karena ternyata diam-diam Emakku membuatnya khusus untuk ku
karena sebagai anak bungsu aku selalu ingin dapat hadiah jika ada perlombaan
atau apapun, hihihi sungguh memalukan ya.(aku bungsu dari 8 bersaudara)
Tapi disitulah letak kekagumanku pada Emakku. Kasih sayang nya sungguh sangat indah untuk
dikenang walaupun aku belum bisa membalasnya sampai saat ini.
Saat SD saat yang penuh lika dan liku menurutku karena saat
SD aku banyak mengalami hal yang tidak menyenangkan, misalnya saat aku harus
istirahan 2 bulan karena sakit dan saat masuk kembali aku ga ngerti banyak
hal. Tentu saja itu menjadi hal yang
membuat ku cukup kesulitan, tapi Alhamdulillah dapat aku lalui. Yang saya ingat saat SD itu saya punya banyak
teman tapi tidak banyak yang akrab, hanya sebatas teman saja dan hanya beberapa
yang saya ingat sampai sekarang. Teman yang
cukup dekat saat SD yaitu Tanti Pujiastuti.
Kesulitan masa SD untungnya tidak terbawa sampai SMP, masa
SMP saat yang saya lalui dengan datar dan tidak banyak cerita, yang aku ingat
saat itu hanyalah saat kelas 2 kami mabal bersama dan keesokan harinya ada
tulisan satu papan tulis penuh yang isinya nasehat bu Isye sang guru yang
seharusnya mengajar saat kami semua meninggalkan kelas secara masal
hihihi.
Diakhir masa SMP
adalah masa yang saat sulit buatku. 25
November 1984 tiba-tiba Emakku meninggalkan kami dengan sangat tiba-tiba, 12
Juni 1985 nenek tercintapun pergi meninggalkan kami padahal aku sangat dekat
dengan beliau, setiap liburan tiba aku pasti berlibur di rumah nenek. Dan puncaknya adalah 22 januari 1986 bapakku
yang sangat aku sayangi pergi juga, tak terbayang rasanya saat itu, hatiku
sangat hancur dan mungkin itu seperti kiamat buatku, aku ga bisa menerima
kenyataan bahwa 3 orang yang sangat dekat denganku pergi begitu cepat hanya
dalam waktu 14 bulan saja. Hal yang
paling aku sesalkan sampai saat ini adalah aku ga ikut memandikan dan
mengantarnya ke pemakaman gara-gara aku pingsan berkali-kali. Duh maafkan aku bapakku, aku sayang bapak dan
sangat kehilangan. Bapak buat aku
seperti matahari di pagi hari yang sinar dan hangatnya dinanti banyak orang,
aku sangat ingat saat-saat indah bersama bapakku sampai saat ini hiks hiks hiks
jadi mellow deh. Nanti aku akan tulis secara terpisah tentang bapakku ya.
3 bulan menjelang ujian akhir SMP karena kehilangan orang yang sangat dekat dan sangat
berarti dalam hidupku pastinya bikin konsentrasi belajarku sedikit terganggu,
tapi subhanallah aku bisa melewati itu semua karena support dari teman sebangku
yang bernama Eulis Hasanah dan wali
kelasku, guru favoritku pak Muhidin, semoga beliau diberi tempat terindah di
syurgaNya, aamiin aamiin YRA
Lepas SMP aku masuk SMA dan ternyata pilihan SMAku membuat
aku tambah down, saat awal-awal masuk nilaiku do, re, mi, fa, sol dan ga naik
sampe do tinggi hihihi. Itu semakin membuatku stress. Jujur waktu itu aku
sangat tertekan dan kehilangan arah. Aku
kadang teringat bapakku dan Emakku. Hari-hari di kelas satu SMA adalah
hari-hari mendung buatku, kehilangan 3 orang yang punya arti besar dalam
hidupku ditambah dengan beban pelajaran yang gila menurutku tentunya semakin
membuatku down. Akhirnya kakakku membawaku kepada seorang psycolog, bu Elmira yang
sangat berjasa membuat ku membuka mata dan hati bahwa semua ini harus aku
terima dan lalui dengan hati lapang dan ikhlas hingga tidak lagi membuat beban
hidup bagiku.
Kelas 2 SMA aku masuk kelas A15 (Fisika) yang lebih terkenal
dengan funf dan aku memilih untuk tidak gabung dengan
teman-temanku saat kelas 1 karena ingin move on. Dan akhirnya aku gabung di kelas funf yang
hanya sendiri dari kelas 1-7 nya, funf terdiri dari campuran dua kelas yang
berbeda hanya aku yang tunggal tak ada temannya saat kelas 1. Tapi subhanallah, Allah maha baik dan sayang pada hambaNya,
saat itu keadaanku mulai membaik, suasana hatiku juga sudah mulai bisa kompromi
dan Alhamdulillah aku dapat teman sebangku dan sahabatku (Ande) sampai sekarang yang
sangat mengerti dan sabar.
Masa SMA dilalui dengan sangat berwarna karena
banyak peristiwa di kelas dan di luar kelas yang beragam. Seperti kebanyakan remaja tentu saja aku suka
berinteraksi dengan teman-teman. Jalan-jalan sama teman ke luar kota sekedar
refreshing ke rumah neneknya atau sekedar mengunjungi tempat wisata
bersama-sama. Tapi aku bukan orang yang
suka berhubungan dengan banyak orang waktu itu, temanku hanya terbatas dan
tidak banyak keluar kelas atau hang out kalau istilah sekarang mah. Ada hal positif dari ketidaksukaanku
hangout, yaitu aku mulai ngajar privat anak SD sejak kelas 2 SMA dan aku sangat
menikmatinya. Itulah benih-benih bakat ngajarku terasah.
Selepas SMA aku melanjutkan kuliah di fakultas ekonomi UNPAR
karena permintaan kakakku, namun ternyata di perjalanan kuliah semester 1 dan 2
aku mulai sadar bahwa aku tidak suka jurusan ini, ekonomi mikro saja tidak saya
fahami, pengantar ilmu ekonomi saya D. Disitulah
saya mulai sadar dan berinisiatif untuk mendaftar SNPTN karena saya ingin
pindah kuliah ke jurusan yang aku suka dan minati.. Tanpa meminta ijin pada
kakak akhirnya saya ikut SNPTN kembali dan Alhamdulillah diterima di FMIPA ITB
jurusan Fisika. Dan Alhamdulillah
berhasil menyelesaikan kuliah saya walau diselingi menikah dan punya anak dulu
sebelum berhasil di wisuda.
Dari semua cerita di atas tentang sekolahku, akhirnya sampai
pada kesimpulan yang kalian boleh tidak setuju.
Tenyata sekolah yang sebenarnya buatku adalah kekayaan pengalaman yang
bukan didapat dari guru di dalam kelas saja tapi dari kekayaan pengalaman kita dalam
penyelesaian masalah dan interaksi kita
dengan berbagai pihak baik disekolah
maupun diluar sekolah.
Sekolah buat saya adalah lebih pada aktivitas kita saat kita
bisa menambah kapasitas dan kekayaan potensi kita itulah sekolah. Sekolah tidak harus selalu di institusi formal saja tetapi bisa dilakukan
di institusi non formal dan lain sebagainya.
Dan menurut saya saya pun masih melakukan proses sekolah di kehidupan
nyata, yaitu belajar banyak hal sampai saatnya ajal menjelang.
Semoga kita semua bisa saling melengkapi dan berbagi ilmu
dan pengalaman agar bisa memaknai arti sekolah yang sesungguhnya lewat
berkegiatan bersama baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih pada semua orang yang pernah,
sedang dan akan berinteraksi langsung denganku.
Love you all