Rabu, 17 Agustus 2016

Perjalanan di dunia plastik



Plastik adalah benda yang akhir-akhir ini menjadi benda yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang di berbagai tempat dan berbagai lapisan masyarakat.  Tidak perduli sekalipun di pedesaan. Plastik menjadi teman setiap orang dan semua merasa terbantu oleh benda tersebut, tapi benarkah plastik teman kita semua? 

mari simak cerita dariku untuk semua.   Mari kita lakukan perjalanan di dunia plastic

Indonesia bebas sampah 2020 itu harapan yang sebenarnya sangat mungkin terwujud, namun apakah kita semua menyadarinya bahwa itu perlu kita upayakan atau itu hanyalah harapan dari sebagian orang saja yang selama ini berkecimpung di dunia lingkungan

Setiap masuk bulan Ramadhan saya kadang sering berpikir keras bagaimana caranya kami dapat menekan jumlah sampah terutama plastik yang ditimbulkan dari kegiatan kami yang rutinitas, Ramadhan pasti identik dengan tajil dan buka bersama.  Lihatlah di pinggir jalan orang banyak menjajakan tajil di gelas atau kemasan plastik, di beberapa masjid pun begitu.  Acara buka bersama hampir selalu di akhiri dengan tumpukan sampah kardus makanan bahkan yang lebih parahadalah tumpukan Styrofoam.

Lebaran pun demikian, saatnya kita melihat di beberapa tempat sampah rumah tangga volume sampahnya menjadi meningkat.  Dengan dalih kepraktisan dan hemat waktu rumah-rumah menyuguhkan AMDK (air minum dalam kemasan) dan begitupun makanan tersaji dalam piring, mangkok dan sendok plastik.  Belum lagi dengan kemasan makanan yang tersaji di parcel-parcel hamper bisa dipastikan plastik hadir disana.  Saat belanja kebutuhan lebaran berapa kresek yang dibawa ibu-ibu pulang kerumah? Jadi apakah gerangan kresek-kresek itu? Ah sudahlah 

Beberapa saat lagi kita akan merayakan hari raya idul Adha atau disebut juga  dengan idul kurban.  Ada apakah gerangan dengan kurban?  Ya saatnya saya sering kali miris dengan penggunaan kantong plastic
k secara berlebihan dan dalam jumlah yang besar.  Hampir setiap masjid melaksanakan pemotongan hewan kurban dan pastinya akan di bagikan dong.  Dan saat dibagikan itu tentu nyaja menggunakan plastik dan bahkan sampai ada yang mendobel plastiknya.  Apakah mereka mengerti bahaya penggunaan plastik?  Terutama untuk makanan dan apalagi jika yang kita gunakan itu adalah kresek hitam yang sebenarnya dibuat dari daur ulang yang berbau.

Saat ini di pasar tradisional perputaran plastik kresek sangat banyak dan sulit dikendalikan karena hampir semua barang atau benda pasti menggunakan kemasan plastik.  Baik itu untuk membungkus atau membawnya kerumah, bahkan walau hanya belanja satu macampun kita sering kali melihat orang minta kresek.

Saya berkesimpulan bahwa ternyata dalam kehidupan keseharian kita sekarang ini, manusia banyak yang bergantung pada pengunaan barang dari bahan plastik.  Tapi tahukan kita bahwa ternyata plastik itu mengandung racun dan bahaya yang ditimbulkannya baik bagi manusia maupun bagi lingkungannya.  Apalagi ada fakta yang menyebutkan bahwa plastik menjadi penyebab utama pencemaran di laut.

Saya sering kali membayangkan   bagaimana ya acara orang dulu hidup tanpa plastik yang kata orang sekarang mah ga mungkin bisa di tinggalkan.  Mungkinkah kita bisa hidup tanpa plastik? mengapa kita harus mengurangi penggunaan kantong plastik?


Bahaya kantong plastic
MEMICU PERUBAHAN IKLIM
Dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim karena kondisi bumi semakin memanas. Sumber material kantong plastik yang terbuat dari minyak bumi, yang merupakan sumber daya alam tak terbarukan, mengakibatkan pencemaran lingkungan di negara-negara berkembang karena limbah pabriknya dibuang ke sungai dan pembakaran gas metana mengakibatkan emisi karbon ke udara.
MENCEMARI LINGKUNGAN
Kantong plastik merupakan barang sekali pakai dengan kegiatan pasca-konsumsi yang tidak bertanggung jawab. Kantong plastik yang dibuang sembarangan bisa menyebabkan:
  • tersumbatnya selokan dan badan air;
  • termakan oleh hewan;
  • rusaknya ekosistem di sungai dan laut;
Karena sampah plastik (khususnya kantong plastik) tidak dikelola dengan bertanggung jawab, hal ini menyebabkan Indonesia “dituduh” sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia (Jambeck et al, 2015).
BERBAHAYA BAGI MANUSIA
Kantong plastik yang dibakar bisa menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pernapasan. Selain itu, kantong plastik yang digunakan sebagai wadah makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia karena racun pada kantong plastik bisa berpindah ke makanan.
TERURAI SANGAT LAMA
Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit terurai di tanah karena rantai karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. Kantong plastik akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong plastik yang diklaim ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan menjadi sampah. Terlebih lagi karena sifatnya yang cepat terurai menjadi mikro plastik, akan lebih mudah untuk mencemari lingkungan.
 (http://dietkantongplastik.info/bahaya-kantong-plastik/)


Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Menurut saya dan yang biasa saya lakukan adalah
1.      berusaha mengurangi penggunaannya sedari awal misalnya dengan membawa tumbler untuk air minum dan misting untuk mewadahi makanan kita
2.      membawa tas kain untuk pengganti kresek saat belanja
3.      mengantisipasi dengan cara membawa wadah dari rumah jika ingin membeli sesuatu atau ke pasar
4.      menolak kemasan yang berbahan dasar plastik dan jika memang sudah ada gunakan secara berulang ulang sampai memang tidak dapat digunakan kembali
5.       
 Mari sayangi lingkungan kita dengan berusaha mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan keseharian kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar