Minggu, 28 Januari 2018

Driver Gojeg ke Jepang karena Mengelola Sampah

Pak Asep adalah driver ojeg online gojeg yang pada senin, 29 Juni  dini hari jam 00.20 terbang ke Jepang.  Pak Asep adalah salah satu kader KBS lokal di RW 09 Kelurahan Cigereleng Kecamatan Regol. 

di depan vending machine

KBS (Kawasan Bebas Sampah) merupakan kawasan yang sudah terbangun sistem pengelolaan sampahnya secara mandiri oleh masyarakat, dengan penekanan pada partisipasi masyarakat. Kewajiban masyarakat dalam konteks pengelolaan sampah, tercantum di dalam Peraturan Daerah Kota Bandung No. 9 tahun 2011, tentang Pengelolaan Sampah, yang tercantum dalam Pasal 10, dimana dalam pasal tersebut disebutkan bahwa masyarakat wajib melakukan pengurangan sampah sejak dari sumbernya, kemudian melakukan penanganan sampah dengan cara pemilahan sampah berdasarkan sifatnya. (jenisnya) yang tercantum pada pasal 12 UU no 18 tahun 2008.   


Sejak tahun 2015 program KBS di luncurkan oleh DLHK dan sudah menghasilkan 14 titik KBS namun yang benar-benar bisa jadi model baru terpilih 5 KBS mentor sehingga  mulai tahun  2017 DLHK mengharapkan    setiap kecamatan punya satu KBS. Tujuannya adalah Menciptakan model-model Kawasan Bebas Sampah di masing-masing kecamatan. Sehingga  penanganan sampah di kawasan mengutamakan pengolahan dan daur ulang, didukung pemilahan sampah yang efektif di sumber.  
DLHK kota Bandung bekerjasama dengan Kota Kawasaki Jepang dalam pengembangan system pengelolaan sampah, ada 5 KBS mentor terpilih yaitu : RW 09 Kelurahan Cigereleng, RW 07 Cibunut Kelurahan Kebin Pisang, RW 12 Kelurahan Maleer, RW 04 Kelurahan Karang Pawulang, dan RW 09 Kelurahan Sukaluyu.    Nah Pak Asep salah satu kader yang aktif mengembangkan KBS Cigereleng dan meluaskannya se_kecamatan Regol sehingga  beliau mendapat kesempatan belajar langsung dari  kota Kawasaki.  

pek Asep dan Om Ibo makan bareng Mr Hibino dan Mrs Asano

pak Asep dan Om Ibo
Pak Asep sosok yang humble, ramah dan penolong. Beliau mengajak warga RW 09 Cigereleng untuk selalu memilah sampah dan mengolahnya di kawasan dengan berbagai cara, di kawasan ini ada beberapa biodigester yang aktif di gunakan sebagai pengolah  sampah organic lunak, dan ada banyak takakura yang juga di gunakan sebagai pengolah sampah organic skala rumah tangga. Bapak yang satu ini juga aktif sebagai TP PKK  Kecamatan Regol  pokja 3, dan yang pasti Pak Asep aktif berkeliling se-Kecamatan Regol untuk meluaskan KBS. Semoga ada banyak Pak Asep-Pak Asep lain yang bisa menginspirasi banyak orang dengan profesi berbeda yang mau ngurus sampah dan mengedukasi masyarakat agar masalah sampah di kota Bandung segera terselesaikan. AAmiin YRA,


Oh ya, Pak Asep pergi bersama Om Ibo Pak RW dari RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang Kecamatan Sumur bandung yang juga Edukator DLHK Kota Bandung  yang akan saya ceritakan kisahnya di tulisan saya berikutnya.  Good luck Pak Asep dan Om Ibo semoga pulang membawa banyak ilmu untuk dibagikan kepada masyarakat kota Bandung. 


Tini Martini Tapran ( fasilitator KBS)