Dalam upaya mendukung terciptanya
pengelolaan lingkungan yang lebih bertanggung jawab, Yayasan Generasi Semangat
Selalu Ikhlas (GSSI) turut berperan dalam memberikan pendidikan lingkungan bagi
anak-anak. Hal ini sesuai dengan visi
GSSI yaitu Masyarakat yang bahagia
dengan lingkungan dan saling berinteraksi
dengan
misi GSSI Mendorong terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, Melibatkan pemuda sebagai
agen pembangunan dan Menumbuhkan budaya literasi
GSSI (Generasi Semangat Selalu Ikhlas) adalah institusi
mandiri yang dibentuk17 Mei 2010 dan telah berbadan hukum dalam bentuk Yayasan
dengan tujuanmeningkatkan standar kualitas sumber daya manusia dalam menghadapitantangan
dalam masyarakat. Berkenaan dengan tujuan ini, GSSI bergeraksecara khusus dalam
bidang pendidikan, sosial dan lingkungan hidup.
GSSI berupaya menyusun modul pendidikan
pengelolaan sampah yang dikemas dalam bentuk modul PasGeBer (Pasukan Gerakan Bersih). Hal ini kami
rasa sejalan dengan Program Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan) yaitu
program pengelolaan sampah yang
digalakkan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Berawal dari memperkenalkan semangat #NyaahKaBandung melalui Program #KangPisman
(Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah) pada anak-anak di Kota Bandung,
disadari bahwa energi dan rasa ingin tahu dalam diri anak-anak dianggap bisa
menjadi salah satu cara untuk menebarkan semangat zero waste yang dimulai dari lingkungan
rumah dan sekolah.
Dengan memahami akan pentingnya pengelolaan sampah dan bagaimana caranya,
anak-anak tentu dapat menyampaikan pemahaman ini secara berkelanjutan pada
keluarganya kelak, sehingga kondisi pengelolaan sampah yang lebih baik tentu tidak
hanya menjadi angan-angan atau mimpi belaka.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Modul PasGeber (Pasukan Gerakan Bersih)
hadir sebagai salah satu media pembelajaran pengelolaan sampah bagi anak-anak.
Modul yang dikemas secara menarik ini sangat mudah dipahami dan dipraktikkan
baik di rumah bersama dengan orang tua, atau sebagai penunjang pelajaran pendidikan
lingkungan bagi guru-guru di sekolah.
Dengan menyadari agar pendidikan pengelolaan sampah ini dapat menjangkau
tidak hanya oleh masyarakat di Kota Bandung, maka diperlukan adanya sebuah
media pengantar yang dapat dipelajari oleh semua kalangan, baik guru di
sekolah, maupun orang tua di rumah. Yayasan GSSI membuat sebuah Modul Pasgeber.
Adapun tahapan yang ditempuh dalam pembuatan modul ini yaitu:
1. Aktivitas Bersama MyBag
(Manage Your Garbage) Project (Tahun 2015)
Diawali
dengan adanya kegiatan edukasi tentang pengelolaan sampah bagi anak-anak di RW
07 Kelurahan Kebon Pisang, atau yang biasa dikenal dengan Cibunut. Dibuatlah
sebuah panduan yang disusun atas kolaborasi dengan SSEAYP International Indonesia (organisasi alumni untuk program Kapal
Pemuda Asia Tenggara dan Jepang).
2. Penyusunan konten modul
(2017 – 2018)
Pada tahap ini dilakukan pengkajian dan pengumpulan informasi
tentang pengelolaan sampah yang juga mengacu pada Program Kang Pisman. Modul Pasgeber ini terdiri dari 5 bahasan, yaitu:
-
Asal Usul Sampah
-
Kemana Sampah Pergi
-
Mari Kurangi dan Pisahkan
Sampah
-
Mari Olah dan Manfaatkan Sampah
-
Menjadi Pasgeber
3. Uji coba modul (Desember
2018 – Februari 2019)
Uji coba modul dilakukan bersama anak-anak usia 8 – 12 tahun
di Kelurahan Kebon Pisang yang berjumlah ± 30 orang. Sesuai dengan banyaknya
bahasan, uji coba modul dilaksanakan selama 5 kali dengan melibatkan masyarakat
setempat sebagai pendamping. Masyarakat yang dilibatkan sebagai pendamping
diberikan pelatihan terlebih dahulu terkait materi dalam modul, manajemen
kelas, serta bagaimana menangani anak (child handling).
4. Perbaikan modul dan uji
coba modul kedua (Februari – April 2019)
Setelah dilakukan uji coba tahap pertama, konten modul dan
pelaksanaan modul selanjutnya dievaluasi lalu diperbaiki. Uji coba tahap kedua
dilakukan bersama anak-anak usia 8 – 12 tahun di RW 07 Kelurahan Bagusrangin
yang berjumlah ± 25 orang.
Uji coba pada tahap kedua ini juga berhasil melibatkan
ibu-ibu setempat untuk menjadi pendamping pelaksanaan modul. Ibu-ibu yang
terlibat juga mendapat pelatihan yang sama seperti pada pelatihan di Kelurahan
Kebon Pisang. Dengan melibatkan ibu atau warga setempat, diharapkan modul ini
tidak hanya berlaku bagi anak-anak tapi juga dapat menjadi pembelajaran bagi
seluruh warga.
5. Uji coba pelatihan modul
bagi guru-guru (Maret 2019)
Tidak hanya melakukan uji coba langsung kepada anak-anak, uji
coba juga dilakukan dengan memberikan pelatihan modul bagi guru-guru. Pelatihan
yang dilaksananakan selama satu hari di Pendopo Walikota ini diikuti oleh ± 70
orang guru. Dalam pelatihan ini, guru-guru diperkenalkan dengan materi dalam
modul dan juga diberikan materi tentang manajemen kelas serta penanganan pada
anak (child handling).
6. Buku ini disusun atas
hasil kerjasama pihak Yayasan GSSI dan PT Bio Farma (Persero)
7. Desain dan Ilustrasi
Kami juga membuat ilustrasi sebagai penunjang modul agar
tampilan modul menjadi lebih menarik. Maka kami konsultasikan desain tampilan
pada beberapa desainer. Dengan adanya
ilustrasi yang menarik dan menyenangkan, diharapkan buku ini dapat mudah dipahami
dan dapat diaplikasikan langsung bagi pembacanya.
Saya berterima kasih pada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan buku Pasgeber ini.
Semoga buku Pasgeber ini dapat dimanfaatkan bersama para guru, orang
tua, kader PKK, karang taruna, mahasiswa, komunitas dan pelajar SMA yang akan berperan sebagai
para pendamping dalam pelaksanaan nantinya.
Silakan kepoin Instagram @galerigssi
atau facebook Galeri Gssi jika bapak/ibu kakak/adik om dan tante ingin tahu
lebih jauh kegiatan PasGeBer ini. Kami juga menerima segala masukkan dan saran dari
para pembaca dan pelaksana buku ini untuk menjadi perbaikan bagi kami
selanjutnya.
buku ini bisa di dapatkan di
https://www.tokopedia.com/kawungasli/pasukan-gerakan-bersih-pasgeber-modul-buku-edukasi-anak-gssi
Tini Martini Tapran
Ketua Yayasan Generasi Semangat Selalu Ikhlas