Sabtu, 14 Desember 2024

🌱 Refleksi Perjalanan Ecological Leadership : Menciptakan Masa Depan yang Lebih Baik 🌱

 Empat tahun terakhir ini saya menjadi kordinator fasilitator program kampung Ramah Lingkungan DLH Garut. Keseharianku bergerak dalam isu lingkungan dan seringkali menemukan hal-hal yang sangat menggangu pikiran dan perasaan di lapangan  karena merasa tidak sesuai dengan pengetahuan saya tentang gaya hidup berkelanjutan. Dan itu yang membuatku memberanikan diri mengikuti pelatihan Ecological Leadership selama 4 hari 3 malam.  Ini  menjadi pengalaman yang sangat berarti buatku karena kami  ber-7 mengikuti kegiatan privat dan  intensif yang sarat dengan ilmu dan pengetahuan juga  refleksi.

Selama mengikuti kegiatan Ecological Leadership, saya merasakan perjalanan yang begitu mendalam, tidak hanya untuk memahami alam, tetapi juga untuk mengenali diri sendiri sebagai bagian dari semesta ciptaan Allah SWT. Saya memperoleh banyak ilmu dan pengetahuan tentang kosmologi. Pemahaman tentang kosmologi memperluas pandangan saya tentang posisi manusia dalam semesta, bahwa semua makhluk/benda  di alam semesta ini semuanya terhubung. Ini menyadarkan kami    bahwa manusia adalah bagian yang  tak terpisahkan dari seluruh ciptaan Allah. Dan manusia menjadi bagian dari jaringan kehidupan yang lebih besar. Saya adalah bagian kecil dari ciptaan Allah yang ada di jagad raya, seperti sebutir debu di lapangan bola. Dan  setiap elemen baik yang di langit atau di bumi seperti matahari, udara, tanah, air,  tumbuhan, dan hewan saling terhubung dan memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan. Kesadaran ini mengingatkan saya untuk lebih menghormati, melindungi, dan menjaga alam sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta. Saya memahami pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan alam dan mengikuti ritme kehidupan yang telah ditetapkan oleh Allah.

Banyak  pengalaman, pemahaman, dan kesadaran yang ada selama ini semakin tumbuh dan menguat selama mengikuti  kegiatan ini.  Salah satu momen yang selalu berkesan jika berkegiatan Bersama ecocamp adalah kegiatan yang membantu saya untuk reconnect to the earth. Dengan kaki telanjang saya menyentuh tanah, tangan menyentuh pohon, dan hati yang terbuka, saya merasakan kedamaian yang mendalam. Saya diajak untuk merenungkan bagaimana bumi menyediakan segala kebutuhan kita, tetapi sering kali kita lupa untuk merawatnya. Momen ini mengajarkan saya pentingnya hubungan yang saling memberi antara manusia dan bumi.

Saya menyadari bahwa untuk mengatasi tantangan ekologi yang kita hadapi bukan lagi tentang eksploitasi dan dominasi, tetapi tentang kerja sama, penghormatan, dan keberlanjutan. Saya terinspirasi untuk menjadi bagian dari perubahan, mengangkat cerita-cerita baru yang menanamkan harapan dan semangat untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Dari banyak buku yang Romo Ferry sebutkan, saya tertarik untuk membuka buku “Not the End of the World” karya Hannah Ritchie.  Buku ini mengajak kita untuk melihat isu-isu lingkungan melalui sudut pandang yang lebih positif dan berbasis data. Ritchie tidak membawa  narasi yang pesimistis dan penuh keputusasaan tentang perubahan iklim, tetapi dengan menunjukkan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam berbagai aspek lingkungan. Hannah Ritchie menggambarkan dunia sebagai tempat yang sedang menuju perbaikan, dengan syarat kita terus mengambil tindakan kolektif yang tepat.

Dalam bukunya Hannah Ritchie memberikan harapan bahwa dunia bisa mencapai keberlanjutan sejati sekaligus memberikan panduan praktis bagi individu dan komunitas untuk membuat perubahan nyata menuju keberlanjutan. Ritchie juga mengidentifikasi langkah-langkah yang paling efektif untuk mempercepat kemajuan.  Dan yang paling cepat yang bis akita lakukan adalah dengan advokasi, bagaimana kitab isa mempercepat ini dengan mendorong pemerintah membuat kebijakan agar kita punya Gerakan kolektif.

Kutipan  yang berbunyi, "Leadership is the burning desire to create a better future and never giving up on it," sangat menggugah hati saya. Kepemimpinan yang sejati adalah tentang memiliki semangat yang membara untuk menciptakan perubahan, meskipun menghadapi banyak tantangan. Selama kegiatan ini, saya belajar bahwa menjadi pemimpin ekologi bukan hanya tentang memimpin orang lain, tetapi juga tentang memimpin diri sendiri untuk hidup lebih selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan.

Kegiatan Ecological Leadership ini membuka mata, hati, dan pikiran saya untuk memahami bahwa manusia adalah bagian dari jaringan kehidupan yang indah. Kesadaran ini menjadi motivasi saya untuk terus bergerak, menginspirasi, dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik – masa depan yang menghormati semua ciptaan Allah dan menjaga keseimbangan semesta.

Melalui diskusi yang mendalam, saya belajar bahwa kepemimpinan ekologis bukan hanya soal tindakan, tapi juga bagaimana kita menginspirasi orang lain untuk peduli pada lingkungan.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tapi juga memperkuat komitmen saya untuk terus bergerak demi bumi yang lebih baik. Terima kasih Ecological Leadership atas pengalaman luar biasa ini! ayo kita mulai dari langkah kecil di rumah masing-masing. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan besar!

 

Tini Martini Tapran

@tini_zerowaste

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar