dinyanyikan dengan nada lagu "i love you nya Barney https://www.youtube.com/watch?v=XwLLH9EZiqc&gl=ID&hl=id |
Sampah
selain menimbulkan bau, merusak keindahan dan menimbulkan penyakit yang
diakibatkan oleh racun yang terkandung pada sampah itu sendiri. Sampahpun
menghabiskan lahan untuk menampungnya dan memboroskan energi dan biaya untuk
mengangkut sampah dari TPS ke TPA.
TPA Bantar Gebang |
Saat kita bicara tentang sampah bukan
sekedar bicara tentang kebersihan dan keindahan, tapi kita juga berbicara gaya
hidup seseorang. Saat ini dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah sudah sangat
besar, kita lihat sungai penuh sampah, lautan sudah sangat tercemari plastik
dan sudah banyak penyakit degenerative yang timbul akibat racun-racun yang
terkandung di dalam plastik, styrofoam dan batre. Penyakit tersebut sangat
sulit untuk di obati seperti kanker, penurunan daya tahan tubuh, kerusakan
syaraf dan cacat pada janin. Racun-racun tersebut masuk ke dalam tubuh melalui
berbagai cara diantaranya lewat udara, makanan dan interaksi langsung.
Kita
semua adalah penghasil sampah, namun tentu saja sebagai anggota masyarakat yang bertanggung
jawab kita tentunya punya peran strategis dalam memetakan peran
kita sebagai warga Bandung untuk mulai mengatasi persoalan sampah dan melihat
solusi-solusinya, mari kita tiru gaya hidup Kang Pisman dalam 3 langkah
sederhana yaitu kurangi, pisahkan dan manfaatkan sampah.
Langkah
pertama adalah Kang (kurangi). Kita bisa
memulainya dari diri sendiri untuk mengurangi sampah dari sumber dengan
menggunakan misting (kotak makan) dan tumbler (botol minum) juga membawa tas
kain saat belanja. Anak-anak masa kini waktu belajar disekolahnya ternyata
cukup panjang dan melewati jam makan siang disekolah, tentu saja kami para ibu
akan sangat concern dengan apa yang dimakan anak kita saat disekolah dan
sebaiknya memang anak-anak itu dibekali makanan dari rumah, karena selain
terjamin kebersihannya juga bisa menghemat biaya bahkan mengurangi secara
signifikan sampah yang dihasilkan. Di posyandu sangat bisa mengurangi sampah dengan
cara membagikan PMT dengan wadah sendiri. Menggunakan misting untuk membawa
bekal atau membeli makanan dan selalu membawa tumbler kemanapun pergi merupakan
langkah nyata mengurangi sampah sejak awal.
Berpikir
sejenak saat membeli barang, apakah ini akan menghasilkan sampah atau tidak?
Langkah
kedua adalah Pis (pisahkan), penghasil
sampah terbanyak tentunya kami para ibu-ibu yang biasanya memasak dan belanja.
Dari 2 aktivitas tersebut biasanya sampah yang dihasilkan sebagian besar adalah
sampah organik yang sebenarnya bisa kita
reduksi dari rumah dengan cara di kompos lewat Takakura, masuk langsung kedalam
lubang biopori. atau jika yang kebetulan disekitarnya ada biodigester boleh
juga masuk ke dalam biodigester tapi tentu saja harus di pilih mana yang boleh
masuk dan mana yang tidak. Ataupun
dengan teknik pengomposan apapun baik secara mandiri atau komunal. Dengan
memisahkan dan mengolah sampah organik
dari awal kita bisa menyelesaikan 50% sampah kita. Jangan lupa juga memisahkan sampah anorganik
lainnya seperti plastik, kertas, kaca dan lainnya yang kira-kira bisa
dimanfaatkan kembali. Anorganik ini bisa
di setor ke bank sampah, atau sedekahkan saja.
pemisahan dan pengolahan sampah yang ada di RW 07 cibunut kelurahan Kebon Pisang |
Langkah yang ketiga adalah Man (manfaatkan), yaitu manfaatkanlah apa yang masih bisa dimanfaatkan, perpanjang usia barang dan lakukan upcycle (menambah nilai guna barang). Kompos yang kita buat bisa untuk media tanam sehingga kita bisa makan makanan sehat yang kita tanam sendiri.
Itulah 3 langkah yang bisa kita
lakukan untuk mengambil peran dalam penanganan sampah di kota kita tercinta
Bandung. Tiga langkah ini sudah
diterapkan di beberapa kawasan Bebas
Sampah (KBS) yang diinisiasi oleh DLHK kota Bandung sejak 2015. KBS = Program
Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah. Dan sekarang oleh Bapak walikota kita yang
dilantik tanggal 20 September 2018 Mang Oded, gerakan Kang Pisman semakin
diperluas dan dikenalkan secara masif bahkan
di Surat Keputusan Walikota No.
149/Kep.1138-Pem/2018 tentang Honorarium Kegiatan RT dan RW akan diberikan apabila pengurus RW membantu
mensosialisasikan, menggerakkan program KangPisMan ini dan dituangkan dalam
lapran bulanan dengan format terlampir Subhanallah semangat bapak Walikota kita
patut diacungi jempol dan sangat perlu di apresiasi dengan mengambil peran
sesuai dengan kapasitas kita masing-masing
Mari kita ambil peran tersebut
karena sebenarnya kewajiban itu sudah tertuang dalam UU no 18 tahun 2018 Pasal
12 yang berbunya “Setiap orang dalam
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib
mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan”
contoh berbagai pengomposan skala rumah tangga dari India |
Selamat
berkenalan dengan gaya hidup Kang Pisman dan marilah kita aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Mari kita coba
dulu dari hal yang bisa kita lakukan tetapi punya dampak yang besar untuk
mereduksi sampah kota Bandung. Saya meyakini bahwa kita semua bisa menjadi agen
perubahan di lingkungannya masinng-masing. Selamat mencoba
Oh ya adakah RW yang sudah
melaksanakan Kang Pisman? Tentu saja ada dan bahkan banyak contohnya. Dari 1600an
RW di kota Bandung ada 5 KBS yang sudah ditunjuk sebagai KBS mentor di kota
Bandung tahun 2017 yaitu : RW 09 kelurahan Sukaluyu, RW 07 Cibunut Kelurahan Kebon Pisang, RW 12 Kelurahan
Maleer, RW 04 Kelurahan Karang Pamulang, RW 09 Kelurahan .
Cigereleng dan RW yang sudah tersentuh Kang Pisman adalah
- Kel. Maleer,RW 9, dan 12,
- Kel. Cibangkong, RW 01 & RW 8
- Kel. Kebon Pisang RW 7
- Kel. Karang Pamulang RW 4
- Kel. Pasteur RW 06
- Kel. Sukarasa RW 1
- Kel. Darwati RW 9
- Kel. Sukaasih, RW 5
- Kel. Mengger RW 1
- Kel. Cigereleng RW 9
- Kel. Sukaluyu RW 9
- Kel. Sukasari, RW 1
- Kel. Lengkong, Sesko TNI
- Kel. Sekeloa RW 14
- Kel. Balong Gede RW 06
- Kel. Gempol Sari
- Kel. Batununggal
- Kel. Lebak Gede
- Kec. Cibenying kaler dan Kec. Coblong (zerowaste cities model oleh YPBB )
- Dan KBS baru dampingan DLHK kota Bandung yang tersebar di 30 Kecamatan 2018
Tini martini Tapran S.Si
Instagram : @tini_zerowaste
(ketua yayasan GSSI dan fasilitator KBS Kelurahan
Kebon Pisang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar