Jumat, 05 Agustus 2016

Literasi dalam kacamataku




Literasi adalah keberaksaraan, yaitu kemampuan menulis dan membaca, budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Membudayakan atau membiasakan untuk membaca, menulis itu perlu proses jika memang dalam suatu kelompok masyarakat kebiasaan tersebut memang belum ada atau belum terbentuk.

Sebagian  besar orang mengaitkan kata literasi dengan buku dan perpustakaan, itu tentu saja itu tidak salah karena mungkin dasar dari literasi adalah membaca dan menulis.  Tapi bagi saya kata literasi ini maknanya sangat dalam karena dengan atau lewat literasi  berarti kita akan bisa tahu segala hal dan akan bisa berbuat banyak hal baik karya nyata yang bisa dinikmati orang maupun yang tak terlihat.

Literasi memang dimulai dari membaca, dan menurut saya membaca itu bukan hal yang mudah karena akan melibatkan banyak aspek.  Dari  pengalaman mengajar calistung menurut saya tahapan membaca itu ada 4 yairu :
1.      Hanya tahu huruf saja atau tahu suku kata saja
2.      Mulai bisa merangkai suku kata dan membaca kata perkata
3.      Bisa membaca kalimat-kalimat panjang tapi tanpa tahu arti atau maknanya, meskipun rangkaian kalimat sudah bisa di baca namun ketika di tanya apa yang tadi  di baca   dia tak bisa jawab.
4.      Sudah lancar baca dan faham apa yang di bacanya sehingga bisa menuturkan kembali isi bacaannya.

Khusus point ke-3 saya rasa kita semua sudah sangat mahir, tapi point no 4 sangat butuh untuk di eksplorasi dan  di asah terutama saat kita bicara tentang gaya belajar pada anak.  Pada anak usia 6-8 tahun mungkin sangat wajar jika point 4 ini belum maksimal karena memang mereka sangat perlu latihan.  Tapi saya sering kali menemukan anak SMP,  SMA bahkan orang dewasa sekalipun untuk sampai pada kemampuan point ke-4 sulit.

Bagaimana cara kita melihat kemampuan point 4 pada anak yang belajar calistung? Gampang saja, beri bacaan satu cerita pendek beberapa kalimat dan beri pertanyaan berdasarkan isi cerita tersebut.  Jika dia bisa menjawab dengan mudah dari apa yang dibacanya maka itu berarti sudah mulai muncul.  Tahap selanjutnya adalah beri satu cerita yang agak panjang sekitar 2-4 paragraf dan kembali tanyakan isi cerita tersebut dan jika perlu tuliskan kembali berdasarkan versinya sendiri.  Jika banyak benarnya dana pa yang dia ceritakan kembali sesuai dengan apa yang dia baca maka kemampuannya sudah mulai berkembang. Sampai akhirnya dia bisa membaca satu buku dan bisa faham isi buku tersebut.

Nah ini terjadi secara nyata karena saya sering kali menemukan anak kelas 3-6 SD sulit menemukan jawaban dari soal yang ada di bukunya padahal bahan tersebut ada di uraian buku tersebut. Entah karena dia tidak mengerti atau anak sekarang yang sudah mulai mau instannya saja alias daya juang rendah. Ini perlu pengamatan lebih lanjut.\

Namun bagaimana jika hal tersebut terjadi pada kita orang dewasa? Seringkali kita membaca buku tebal dan selesai sampai tamat, namun saat orang bertanya apa isi buku tersebut kita lupa atau bahkan kita tidak  bisa menjelaskan isi buku tersebut sama sekali.

Nah menurut saya inilah fungsi literasi, kita dilatih untuk mencerna apa yang kita baca untuk akhirnya kita bisa mengungkapkannya kembali dalam berbagai produk. Bukan  hanya tulisan tapi juga segala hasil karya baik berupa tulisan, gambar, lukisan, patung, kerajinan, masakan, dan lain sebagainya. Bahkan satu gerakan sosialpun sangat mungkin di hasilkan dari sini.

Di perpustakaan yang kami kelola,  literasi seperti inilah  yang kami bangun.  Anak-anak, remaja bahkan ibu-ibu sekalipun di ajak untuk membaca (salah satu bentuk aktivasi buku) dan mencoba untuk mengungkapkannya kembali dalam berbagai bentuk.  Semoga dengan aktivitas seperti ini kemampuan no 4 ini bisa terus berkembang dan akhirnya semua orang akan lebih produktif, kreatif dan having fun dengan buku dan perpustakaan.





3 komentar:

  1. Dan mudah-mudahan si #bongkarLemari bisa jadi salah satu kegiatan sosial yang dikembangkan dari proses literasi tersebut :)

    BalasHapus
  2. wah mendalam sekali tulisannya, akuh harus memahami ini agar lebih luwes dalam kegiatan literasi. :)

    BalasHapus
  3. Semangat selalu ikhlas menjadi inslirasi dalam tulisan
    Semoga tetap semangat dan tdtal ikhlas dengan berbagai kafya nyata utk anak bangsa. Aamiin
    Sukses selalu

    BalasHapus